Gerabah Andalan

•September 7, 2012 • Tinggalkan sebuah Komentar

Sticky Notes :

Gerabah??? Apaan tuh? Anak-anak kelahiran 90-an apalagi setelah itu mungkin banyak juga yang kurang tau πŸ™‚ Apalagi ketika zaman makin canggih dan semua peralatan sudah serba elektris. Buka wikipedia bentar yuk?

Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.

Memang keliatannya sangat kuno dan kabarnya sudah ada sejak jaman manusia purba. Tetapi, pulang lebaran kemaren gerabah pembuat kue masih jadi andalan mama saya untuk membuat kue basah. Teknik pemanasan untuk gerabahnya juga unik. Kalau di bawah dengan kayu bakar dengan api kecil nah dari atas dengan tutup gerabah yang dipanaskan di atas api membara sebelum digunakan.

Jadul tetapi selalu membuat saya selalu merindukan orang tua dan keluarga saya nun jauh di salah satu dusun kecil Sumatera Selatan. I LOVE JADUL FULL πŸ˜€

This photo captured with my Android Phone and edited with PicsArt

Presence More Than Presents

•Februari 22, 2012 • Tinggalkan sebuah Komentar

Rekan kantor menulis sebuah quote, “Your children need your presence more than your presents”.Β Anak-anakmu lebih membutuhkan kehadiranmu ketimbang hadiah darimu. Subhanallah, membaca ini hati kecil saya tersungging eh tersinggung πŸ™‚ Why? Ada begitu banyak waktu saya yang dihabiskan untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan mereka. Tetapi tak seberapa banyak yang dihabiskan untuk sekedar mendengar cerita dan celoteh mereka.

Kadang mereka ingin menceritakan apa yang mereka kerjakan seharian bersama adek dan kawan maennya. Tapi, tubuh letih sepulang kantor membuat acuh terhadap apa yang mereka ceritakan. Hanya menjawab, “Iya…” atas cerita panjang mereka.

Waktu adalah pedang bilang orang Arab sono. Dia akan melukai orang yang tak pandai memanfaatkannya. Semoga masa tua kita tidak terlukai oleh penyia-nyiaan waktu bersama anak kita.

Beberapa hari belakangan mencoba memaksimalkan waktu yang ada bersama mereka. Nyanyi lagu anak-anak kesukaan mereka misalnya. Dan memberikan tepuk tangan dan pujian ketika mereka menyelesaikan nyanyiannya dengan baik. Nampaknya, memang sederhana tapi binar muka mereka memancarkan kesenangan tiada tara.

Duhai Rabb, ajarkan kami mencintai mereka dengan baik. Agar mereka esok punya cerita indah ketika bersama kami.

photo by indut, thanks ya ndah?

Menepi ke Pantai Hati

•Desember 6, 2011 • Tinggalkan sebuah Komentar

Info : 1/160sec – f10 – 20mm – ISO100

Sticky Notes :

Ketika telah lelah berlayar, perahu menepi ke pantai. Me-recovery tenaga yang habis diombang-ambing angin dan ombak. Dia butuh istirahat agar esok atau lusa bisa berlayar dengan gagah lagi.

Demikian pun hati, sesekali perlu ditepikan. Agar energi yang terkuras demi menahan setiap bentuk ketidaksukaan hati bisa terpulihkan. Jangan paksakan hati terus berlayar, agar tidak karam di lautan masalah. Menepilah kepadaNya, karena sebaik-baik tempat menepikan hati adalah Dia Yang Maha Memegang Hati, Allah SWT.

Ketika hati ini menepi kepadaNya. Dia akan mendengarkan kata demi kata dengan penuh kasih sayang. Tak ada yang luput dan terlupakan. Dia jadikan hati kita tenang, gagah dan bersih. Dan siap kembali melayari kehidupan. Adakah yang mampu menyaingi perhatianNya yang luar biasa?

Pemetik Daun Teh

•November 30, 2011 • Tinggalkan sebuah Komentar

Sticky Notes :

Hari kedua di Cisarua – Bogor. Sebenarnya masih kurang fit, karena sudah hampir 2 mingguan di luar kantor terus. Acaranya teawalk ke Gunung Mas. Jalan terus menanjak, sampai di pos 2 pucat sudah. Tapi hati kecil bilang, lanjut terus… jangan menyerah. Ok, follow my heart. Allah always with me.

Ternyata apa yang ditakutkan, pingsan. Gak jadi kenyataan. Terima kasih, Allah. Di atas malah terasa sejuk dan damai. Sesuatu yang amat jarang didapatkan di kota tempat tinggal kami.

Tiba di satu titik, terlihat sejumlah Pemetik Daun Teh yang begitu riang bekerja menggoda kami. Mereka tampak damai dan riang menjalani hari-hari mereka. Duhai Allah, andai kami pun bisa menjalani hari kami dengan kedamaian dan keriangan seperti mereka kayaknya gak ada persoalan yang jadi begitu berat. Masih harus banyak belajar untuk mensyukuri apa yang ada. Ajari kami, Duhai Allah.

This photo captured with my Android Phone and edited with PicsIn